Persalinan merupakan salah satu bagian terpenting dalam siklus kehidupan setiap wanita. Melahirkan –sebuah proses yang membawa seorang wanita menjadi seorang ibu, selalu dapat memberikan sensasi tersendiri yang tak terlupakan seumur hidup. Bagi wanita yang sebelumnya pernah melahirkan pasti setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa persalinan selalu menimbulkan pengalaman berbeda antara anak pertama dan yang kedua atau ketiga. Apalagi antara wanita yang satu dengan wanita yang lain.
Pengalaman yang sangat kasuistik ini membuktikan bahwa kesan akhir persalinan sangat tergantung pada bagaimana setiap wanita memandang dan menghadapinya. Satu kata yang amat lekat dengan persalinan adalah rasa sakit. Betul sekali, persalinan memang amat sangat dekat dengan rasa sakit. Namun sebenarnya ada sebuah jembatan yang menghubungkan antara persalinan dengan rasa sakit yaitu rasa takut.
Sebetulnya secara medis, ada keterkaitan antara rasa takut dengan rasa sakit. Mulas yang timbul saat bersalin muncul akibat rangsangan hormon oksitosin terhadap otot rahim. Rasa takut dapat menyababkan tubuh meningkatkan produksi hormon stress yaitu hormon adrenalin yang dapat menambah rasa sakit yang sudah ada. Akumulasi oksitosin dan adrenalin tanpa henti dapat menyebabkan rasa sakit semakin meningkat.
Lalu bagaimana caranya meminimalisir rasa takut?
Bagian terpenting untuk memperoleh kondisi persalinan yang rileks tanpa takut adalah bila ibu bersalin telah mempersiapkan semuanya secara matang. Pendamping, penolong dan tempat serta teknik persalinan yang sebelumnya telah di diskusikan bersama pasangan dan dokter kepercayaan akan menimbulkan ketenangan tersendiri. Ketika seorang ibu melahirkan di tempat yang diinginkan, di damping oleh seseorang yang diharapkan, di tolong oleh dokter atau bidan yang sangat dipercayai dan melalui teknik yang telah di[ahami dan diyakini betul, maka persalinan akan berjalan dengan lebih menyenangkan.
Ada banyak teknik yang saat ini diperkenalkan sebagai teknik persalinan tanpa rasa sakit seperti waterbirth. Bila memilih tekink ini, mungkin ibu bersalin dapat melalui persalinan dengan lebih rileks, dan bukan berarti tanpa rasa sakit. Teknik melahirkan di dalam air hangat ini dipercaya dapat mengurangi rasa sakit karena air hangat dapat memberikan efek relaksasi di titik tertentu selama persalinan. Namun, teknik melahirkan normal biasa pun bukan berarti tak bisa dilalui dengan minim rasa sakit. Yakinlah semua dapat dilalui dengan baik, terlebih bila telah dipersiapkan secara matang.
Kecemasan yang berlebihan akan muncul bila ibu bersalin merasa tidak nyaman dengan situasi dan kondisi sekitar nya. Oleh karena itu, mempersiapkan segala sesuatunya serta memahami betul proses persalinan dan semua resikonya sangat penting dilakukan.
Kecemasan semakin meningkat ketika ibu bersalin lebih banyak tidak tahu. Lebih banyak tahu akan membuat rasa takut menjadi berkurang. Jika setiab ibu bersalin memahami apa yang sedang terjadi, mengapa dan apa yang mungkin dialami maka ibu bersalin akan memiliki keyakinan yang lebih untuk dapat melalui proses persalinan dengan baik. Oleh karena itu, selama hamil, sebaiknya lebih banyak membaca, berdiskusi dengan pasangan, dengan bidan atau dokter dan dengan sesama ibu hamil yang mungkin telah memiliki pengalaman. Jangan biarkan diri merasa cemas karena ketidak tahuan yang berkembang menjadi pikran yang tidak-tidak. Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan mengenai proses dan mekanisme persalinan dapat membantu dalam mengurangi kecemasan.
Saat persalinan tiba, mintalah bantuan pada pendamping persalinan. Rasa nyeri yang muncul di sekitar perut hingga pinggang dan menjalar di punggung bawah sebetulnya dapat diminimalisir dengan teknik pijat atau massase khusus. Untuk masalah ini, mintalah bantuan pada pendamping persalinan yang telah di percayai. Mintalah untuk melakukan pijatan ringan dengan menggunakan bagian permukaan tangan secara melingkar di bagian punggung dan pinggang.
Selain itu teknik pengaturan nafas juga dapat membantu mengurangi rasa sakit. Ketika rasa mulas muncul, cobalah menarik nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut secara berulang. Teknik relaksasi ini dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit dengan cara merilekskan otot-otot dan meredakan ketegangan. Ceritakanlah apa yang dirasakan dengan pendamping persalinan, tanyakan apa yang tidak dipahami pada penolong persalinan. Karena peran pendamping persalinan ini begitu penting, maka pendamping persalinan ini sebaiknya sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari dan ikut memahami proses persalinan sehingga ketika pada saatnya mendampingi, ia dapat membantu meminimalisir kecemasan, bukan malah menambah kecemasan yang ada.
Persalinan dengan teknik apapun pasti tetap menimbulkan rasa sakit walaupun sedikit. Rasa sakit yang muncul selama persalinan, normalnya akan terus meningkat intensitasnya seiring pembukaan bertambah dan akan terus memuncak hingga di ambang persalinan. Bila tak siap menghadapi hal ini, sepanjang proses persalinan akan terasa sangat menyakitkan.
Oleh karena itu, hadapilah rasa sakit dengan positif, gantilah ketakutan dan bayangan buruk mengenai rasa sakit tersebut dengan harapan yang positif. Optimislah bahwa rasa sakit dalam proses melahirkan ini akan segera dilalui dengan lancar, dan bayangkanlah kebahagiaan yang akan datang sesaat lagi ketika si kecil yang telah lama dinantikan hadir di mengisi hari-hari bunda. Kekuatan pikiran ini akan sangat membantu untuk mengalihkan rasa sakit yang dirasakan.
Meski tak dapat dihilangkan, setidaknya rasa sakit bisa dialihkan dan diminimalisir bila dihadapi dengan positif dan optimis. Perasaan positif dan optimis jauh lebih baik dibandingkan dengan teknik menghilangkan rasa sakit dengan anestesi atau obat-obatan. Meski tersedia pilihan anestesi dan obat-obatan peringan rasa sakit, sejatinya perpaduan antara tubuh dan psikologi yang telah dipersiapkan dengan baik akan mampu menghadapi rasa takut yang berkembang menjadi rasa sakit dengan lebih bijak.
Nah, jadi, tetap tenang selama persalinan itu penting! Tenang dan santai akan membantu memperlancar dan mempercepat kemajuan persalinan. Ketika seorang ibu bersalin dapat mempertahankan tubuh seperti otot panggul dan juga mengontrol perasaan untuk tetap tenang dan relaksasi sementara hanya otot rahim saja yang berkontraksi, hal ini akan membuat rasa sakit jauh lebih berkurang dan mempercepat proses persalinan. Ketegangan yang terjadi di mana saja di tubuh kecuali pada otot rahim, terutama di wajah dan leher akan menyebar ke otot-otot panggul yang justru akan membuat menjadi semakin sakit. Sebetulnya saat terjadi kontraksi uterus, otot panggul sebaiknya dalam kondisi yang relaks dan mengendur. Sebaliknya bila semua otot di tubuh ikut berkontraksi saat rahim berkontraksi tanpa henti, hal ini dapat menyebabkan kelelahan otot yang memicu bunda merasa lebih cepat kelelahan.
Ketenangan yang terus dipertahankan selama persalinan dapat merangsang tubuh untuk memproduksi hormon endorphin. Sebaliknya dari hormon adrenalin, hormon ini bersifat meningkatkan rasa nyaman dan bahagia serta mengurangi rasa sakit yang dirasakan. Karena itu, melatih ketenangan sangatlah penting dilakukan untuk menghadapi persalinan.
Kembali lagi bahwa persalinan, sebagai proses yang akan merubah seorang wanita menjadi seorang ibu, sebaiknya dinikmati dengan bijaksana, bukan ditakuti atau menjadi momok. Menikmati atau merasa takut, adalah pilihan setiap wanita dalam melalui saat krusial ini. Mari lebih bijak untuk menghadapi persalinan tanpa rasa takut, untuk mengurangi rasa sakit dan lebih mensyukuri proses alamiah yang luar biasa ini.
Pengalaman yang sangat kasuistik ini membuktikan bahwa kesan akhir persalinan sangat tergantung pada bagaimana setiap wanita memandang dan menghadapinya. Satu kata yang amat lekat dengan persalinan adalah rasa sakit. Betul sekali, persalinan memang amat sangat dekat dengan rasa sakit. Namun sebenarnya ada sebuah jembatan yang menghubungkan antara persalinan dengan rasa sakit yaitu rasa takut.
Sebetulnya secara medis, ada keterkaitan antara rasa takut dengan rasa sakit. Mulas yang timbul saat bersalin muncul akibat rangsangan hormon oksitosin terhadap otot rahim. Rasa takut dapat menyababkan tubuh meningkatkan produksi hormon stress yaitu hormon adrenalin yang dapat menambah rasa sakit yang sudah ada. Akumulasi oksitosin dan adrenalin tanpa henti dapat menyebabkan rasa sakit semakin meningkat.
Lalu bagaimana caranya meminimalisir rasa takut?
Bagian terpenting untuk memperoleh kondisi persalinan yang rileks tanpa takut adalah bila ibu bersalin telah mempersiapkan semuanya secara matang. Pendamping, penolong dan tempat serta teknik persalinan yang sebelumnya telah di diskusikan bersama pasangan dan dokter kepercayaan akan menimbulkan ketenangan tersendiri. Ketika seorang ibu melahirkan di tempat yang diinginkan, di damping oleh seseorang yang diharapkan, di tolong oleh dokter atau bidan yang sangat dipercayai dan melalui teknik yang telah di[ahami dan diyakini betul, maka persalinan akan berjalan dengan lebih menyenangkan.
Ada banyak teknik yang saat ini diperkenalkan sebagai teknik persalinan tanpa rasa sakit seperti waterbirth. Bila memilih tekink ini, mungkin ibu bersalin dapat melalui persalinan dengan lebih rileks, dan bukan berarti tanpa rasa sakit. Teknik melahirkan di dalam air hangat ini dipercaya dapat mengurangi rasa sakit karena air hangat dapat memberikan efek relaksasi di titik tertentu selama persalinan. Namun, teknik melahirkan normal biasa pun bukan berarti tak bisa dilalui dengan minim rasa sakit. Yakinlah semua dapat dilalui dengan baik, terlebih bila telah dipersiapkan secara matang.
Kecemasan yang berlebihan akan muncul bila ibu bersalin merasa tidak nyaman dengan situasi dan kondisi sekitar nya. Oleh karena itu, mempersiapkan segala sesuatunya serta memahami betul proses persalinan dan semua resikonya sangat penting dilakukan.
Kecemasan semakin meningkat ketika ibu bersalin lebih banyak tidak tahu. Lebih banyak tahu akan membuat rasa takut menjadi berkurang. Jika setiab ibu bersalin memahami apa yang sedang terjadi, mengapa dan apa yang mungkin dialami maka ibu bersalin akan memiliki keyakinan yang lebih untuk dapat melalui proses persalinan dengan baik. Oleh karena itu, selama hamil, sebaiknya lebih banyak membaca, berdiskusi dengan pasangan, dengan bidan atau dokter dan dengan sesama ibu hamil yang mungkin telah memiliki pengalaman. Jangan biarkan diri merasa cemas karena ketidak tahuan yang berkembang menjadi pikran yang tidak-tidak. Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan mengenai proses dan mekanisme persalinan dapat membantu dalam mengurangi kecemasan.
Saat persalinan tiba, mintalah bantuan pada pendamping persalinan. Rasa nyeri yang muncul di sekitar perut hingga pinggang dan menjalar di punggung bawah sebetulnya dapat diminimalisir dengan teknik pijat atau massase khusus. Untuk masalah ini, mintalah bantuan pada pendamping persalinan yang telah di percayai. Mintalah untuk melakukan pijatan ringan dengan menggunakan bagian permukaan tangan secara melingkar di bagian punggung dan pinggang.
Selain itu teknik pengaturan nafas juga dapat membantu mengurangi rasa sakit. Ketika rasa mulas muncul, cobalah menarik nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut secara berulang. Teknik relaksasi ini dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit dengan cara merilekskan otot-otot dan meredakan ketegangan. Ceritakanlah apa yang dirasakan dengan pendamping persalinan, tanyakan apa yang tidak dipahami pada penolong persalinan. Karena peran pendamping persalinan ini begitu penting, maka pendamping persalinan ini sebaiknya sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari dan ikut memahami proses persalinan sehingga ketika pada saatnya mendampingi, ia dapat membantu meminimalisir kecemasan, bukan malah menambah kecemasan yang ada.
Persalinan dengan teknik apapun pasti tetap menimbulkan rasa sakit walaupun sedikit. Rasa sakit yang muncul selama persalinan, normalnya akan terus meningkat intensitasnya seiring pembukaan bertambah dan akan terus memuncak hingga di ambang persalinan. Bila tak siap menghadapi hal ini, sepanjang proses persalinan akan terasa sangat menyakitkan.
Oleh karena itu, hadapilah rasa sakit dengan positif, gantilah ketakutan dan bayangan buruk mengenai rasa sakit tersebut dengan harapan yang positif. Optimislah bahwa rasa sakit dalam proses melahirkan ini akan segera dilalui dengan lancar, dan bayangkanlah kebahagiaan yang akan datang sesaat lagi ketika si kecil yang telah lama dinantikan hadir di mengisi hari-hari bunda. Kekuatan pikiran ini akan sangat membantu untuk mengalihkan rasa sakit yang dirasakan.
Meski tak dapat dihilangkan, setidaknya rasa sakit bisa dialihkan dan diminimalisir bila dihadapi dengan positif dan optimis. Perasaan positif dan optimis jauh lebih baik dibandingkan dengan teknik menghilangkan rasa sakit dengan anestesi atau obat-obatan. Meski tersedia pilihan anestesi dan obat-obatan peringan rasa sakit, sejatinya perpaduan antara tubuh dan psikologi yang telah dipersiapkan dengan baik akan mampu menghadapi rasa takut yang berkembang menjadi rasa sakit dengan lebih bijak.
Nah, jadi, tetap tenang selama persalinan itu penting! Tenang dan santai akan membantu memperlancar dan mempercepat kemajuan persalinan. Ketika seorang ibu bersalin dapat mempertahankan tubuh seperti otot panggul dan juga mengontrol perasaan untuk tetap tenang dan relaksasi sementara hanya otot rahim saja yang berkontraksi, hal ini akan membuat rasa sakit jauh lebih berkurang dan mempercepat proses persalinan. Ketegangan yang terjadi di mana saja di tubuh kecuali pada otot rahim, terutama di wajah dan leher akan menyebar ke otot-otot panggul yang justru akan membuat menjadi semakin sakit. Sebetulnya saat terjadi kontraksi uterus, otot panggul sebaiknya dalam kondisi yang relaks dan mengendur. Sebaliknya bila semua otot di tubuh ikut berkontraksi saat rahim berkontraksi tanpa henti, hal ini dapat menyebabkan kelelahan otot yang memicu bunda merasa lebih cepat kelelahan.
Ketenangan yang terus dipertahankan selama persalinan dapat merangsang tubuh untuk memproduksi hormon endorphin. Sebaliknya dari hormon adrenalin, hormon ini bersifat meningkatkan rasa nyaman dan bahagia serta mengurangi rasa sakit yang dirasakan. Karena itu, melatih ketenangan sangatlah penting dilakukan untuk menghadapi persalinan.
Kembali lagi bahwa persalinan, sebagai proses yang akan merubah seorang wanita menjadi seorang ibu, sebaiknya dinikmati dengan bijaksana, bukan ditakuti atau menjadi momok. Menikmati atau merasa takut, adalah pilihan setiap wanita dalam melalui saat krusial ini. Mari lebih bijak untuk menghadapi persalinan tanpa rasa takut, untuk mengurangi rasa sakit dan lebih mensyukuri proses alamiah yang luar biasa ini.
No comments:
Post a Comment