Tersenyumlah, saat seseorang yang kita pikir tak akan mungkin menyakiti kita nyatanya menggoreskan luka yang begitu dalam. Jangan marah, apalagi dendam, karena kita tidak pernah tahu alasan apa yang membuatnya menyakiti kita. Barangkali, kita memang pantas untuk diingatkan dengan cara yang keras. Atau mungkin, justru disana ia juga menyesalinya hanya karena ia tidak punya pilihan lain. Kita tidak pernah tahu. jangan pernah berpikir buruk terhadap pilihan orang lain, karena belum tentu kita memahami betul apa yang tengah dihadapinya. Hakikatnya, tidak ada seorangpun yang bisa membuat kita bersedih atau tersakiti selain diri kita sendiri, karena sedih dan sakit hati bukanlah apa yang sesungguhnya terjadi pada diri kita, melainkan apa yang kita respon terhadap kejadian yang menimpa kita. Kesedihan dan kerinduan dalam penyesalan hanya terasa selama yang kita inginkan dan menyayat sedalam yang kita izinkan.
Rasa sakit yang terus menerus dalam intensitas besar, sesungguhnya dapat membantu kita menaikkan ambang rasa sakit. Membuat kita dikebalkan terhadap rasa sakit itu sendiri. Jadi, terakhir berterimakasihlah, karena bisa jadi melalui tahap ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih kuat. Tidak ada pelaut ulung yang lahir dari laut yang tenang. Bertarunglah, karena hidup tak akan mudah bagi setiap orang yang ingin menjadi lebih baik.
Go on, be stronger, face the world.
No comments:
Post a Comment